India

Rajasthan Trip – Day 1/8

Namaste!

Seneng banget deh awal tahun 2020 gw sudah memulai trip ke India. Sudah mulai persiapan dari beli tiket pesawat PP dan booking akomodasi dari 9 bulan yang lalu, dan sekarang tiba saatnya berangkat ke kampung halaman Shah Rukh Khan.

Gw berangkat bersama 3 teman dari komunitas Polyglot Indonesia, perkenalkan mereka adalah Dini, Harvin, dan Miguel. Pergi ke India itu lebih baik beramai-ramai dan kalau bisa hindari juga berangkat sendirian jika kamu seorang wanita. Makanya kami memutuskan untuk berangkat berempat saja. Sebagai gambaran, Harvin dan Dini adalah frequent traveller (jangan lupa kepoin blog mereka juga), dan Miguel adalah dedek kami yang baru pertama kali keluar negeri tanpa keluarga sendiri.

Persiapan Sebelum Berangkat

Pembelian tiket pesawat dengan maskapai Air Asia dilakukan pada sekitar bulan Mei 2019, yang mana pada saat itu sedang ada promo pembukaan rute baru ke Jaipur. Kami mendapatkan tiket PP Jakarta-Jaipur seharga Rp 2,837,000, dengan transit di Kuala Lumpur. Lumayan khaan, dapetnya murah kalau beli dari jauh-jauh hari.

Kami pun berencana ke India itu ke daerah Rajasthan di kota Jaisalmer, Jodphur, Udaipur, dan Jaipur selama 8 hari. Singkat sekali sebenarnya, tapi karena oh karena kami adalah karyawan kantoran dengan cuti terbatas, jadi harus bisa lah diatur waktunya. Sungkem dulu sama yang bikin itinerary, Harvin.

Persiapan lainnya selain tiket pesawat dan booking akomodasi, adalah pengajuan visa. Untuk masuk ke India, visa gratis tapi harus tetap mengisi e-visa di halaman resmi ini indianvisaonline.gov.in. Pengajuannya cepat kok, dalam waktu 2 hari bisa langsung jadi. Kalau sudah ada tulisan “Visa Granted” berarti aman lah masuk ke India.

Oh ya, karena ada waktu untuk pindah ke beberapa kota yang jaraknya lumayan jauh, kami juga sudah mulai pesan tiket kereta antar kota di situs www.irtc.co.in dan menyewa mobil sewaan di Klook.

Saatnya Berangkaat dan Tiba-tiba Drama!!

Backpacking ke India

Pada tanggal 11 Januari 2020, berangkatlah kami ber-empat dengan hanya berbekal satu tas gendong berisi 60L dan tas kecil untuk mendampingi. Penerbangan ke Jaipur mengharuskan kami transit dulu di Kuala Lumpur selama 5 jam. Jadi total waktu perjalanan yang dihabiskan dari Cengkareng ke Jaipur adalah 13 jam 30 menit.

Setelah sampai di Kuala Lumpur, kami harus keluar imigrasi KL dulu baru check-in kembali untuk penerbangan ke Jaipur. Lapar melanda, dan kami pun melipir untuk mengisi perut dulu di foodcourt KLIA lantai 2. Setelah itu, baru kami melakukan check-in di counter Air Asia.

Teman-teman gw mempunyai satu kode booking tiket pesawat dan mereka pun check-in di counter yang sama, sedangkan yang punya gw itu terpisah (karena beli tiketnya menyusul), jadi gw melakukan proses check-in sendirian di counter sebelahnya.

Setelah menyerahkan passport dan hasil print e-visa gw ke petugas di counter, petugas tersebut tiba-tiba menolak memberikan boarding pass buat gw. Katanya, di visa gw itu ada typo pada nomor passportnya dan berkata “Your passport number is wrong, please apply your visa again.” DEG! Lemes donk gw denger kata-kata tersebut. Gimana ini mau terbang ke Jaipur malah ditolak masuk pesawat?

Gila ga sih, 2 jam sebelum berangkat ke Jaipur terhambat gara-gara di e-visa gw ternyata ada typo, padahal statusnya sudah “Granted“. Memang kesalahan ada di gw karena tidak teliti mengisi nomor passpor dengan benar dan tidak dicek ulang kembali. Tapi masa iya visa bisa disetujui padahal ada informasi yang salah. Pikiran ngeblank deh karena ngebayangin saat ini gw gagal pergi ke India 🙁

Perasaan gw saat itu antara sedih, pasrah, tapi harus tetep kuat karena ga mau ngerepotin teman-teman. Tapi mereka pun sibuk membantu gw dengan bertanya ke kenalan di Kedubes India, bertanya pada Google untuk kasus seperti ini, maupun mengaktifkan international call (peluk kalian dulu, aku apalah tanpa kalean).

Sayangnya karena hari Sabtu, kantor Kedubes tutup dan hanya bisa email langsung saja ke alamat yang tertera di dalam e-visa. Banyak ternyata kasus seperti ini kalau baca di Google, dan menurut pengalaman mereka asalkan statusnya “Granted” harusnya bisa lolos imigrasi.

Dengan modal nekad, doa, dan dukungan teman-teman, gw pun mencoba check-in kembali di counter sebelahnya, ditemani dengan Miguel yang siap membantu bicara kalau misalnya ada kendala. Setelah menyerahkan passpor dan e-visa lagi, jantung gw berdetaknya udah ga karuan. Sambil menenangkan diri dan tetap berdoa, selang 2 menit akhirnya petugas itu menyerahkan boarding pass!

Ya ampun, dia juga kurang teliti ternyata heheh. Tapi alhamdullilah itu dapet boarding pass aja rasanya gimanaaa gitu. Saking senengnya, gw sama Miguel lari terbirit-birit untuk memberitahu ke yang lain “we’re good to go“.

Tapi tentunya, belum selesai di sini loh, karena gw belum tentu bisa masuk ke imigrasi India. Jadi selama antri masuk imigrasi Kuala Lumpur (yang panjangnya melingkar-lingkar), gw pun mengisi ulang visa baru, buat jaga-jaga aja sih. Hanya bisa pasrah deh, kalaupun sudah sampai di India lalu ditolak, gw bakal siap balik ke Indonesia 🙁

Touchdown Jaipur!

Perjalanan Kuala Lumpur – Jaipur itu memakan waktu sekitar 5 jam 30 menit. Pesawat mendarat di Jaipur pukul 10 malam, tapi hati belum tenang karena belum berhasil melewati imigrasi.

Tiba saatnya berhadapan dengan petugas imigrasi India. Setelah gw menyerahkan passpor dan e-visa ke petugas imigrasi, gw pasrah deh dengan apa yang akan terjadi. Tentunya petugas tersebut jeli melihat kesalahan pada nomor passpor dan langsung memanggil temannya untuk berdiskusi. Gw ga ngerti mereka bicara apa, tapi dari bahasa tubuh temannya ini seolah-olah mengatakan “ya udah biarin aja”, karena setelah itu petugas yang melayani gw berkata “You have to be vissilent when writing your visa, next time“, dan seketika gw mendengar suara cap yang dibubuhkan di passpor gw.

Pengen rubuh rasanya tubuh ini, pas tau berhasil lolos. Ini entah sistem birokrasi India yang longgar atau karena udah malem aja petugasnya males mengurusin atau emang gw lagi hoki aja bisa lolos begini. Tapi ini adalah pelajaran untuk mengingatkan gw biar lebih teliti lagi untuk urusan pengisian visa dan sejenisnya. Coba bayangkan kalau ini terjadi di negara yang lebih ketat peraturannya, bisa dicekal nih.

Yeay! Sudah dapat cap masuk ke India
Touchdown Jaipur~

Jaipur ke Jaisalmer

Kami kecele meremehkan suhu cuaca di Jaipur, karena asumsinya adalah “dingin seperti di puncak”, eh taunya dinginnya udah kaya di Cikole jam 3 subuh, menusuk tulang! Mana cuma bawa jaket satu doank.

Brr dingin banget ini tuh…

Itinerary kami selanjutnya adalah berpaling ke kota terjauh dulu, Jailsamer, dengan menyewa mobil dan supirnya dari Klook. Sempat terhambat juga nih di bandara untuk bertemu dengan Pak Supir karena nomor yang kami bisa hubungi adalah agen perusahaan penyewa mobilnya, yang mana mereka akan melanjutkan untuk menghubungi supir kami. Ketika sudah dapat kontak supirnya, ternyata dia ga bisa berbahasa inggris, guys!

Nah loh! Pak Supir sepanjang perjalanan menelepon dengan nada tinggi, kemungkinan dia sedang komplen dengan agen mobilnya. Kami sempat berhenti ditengah jalan loh dan bertemu dengan supir lainnya, kemudian mereka seperti berdebat entah apa yang dibicarakan.

Perjalanan ke Jaisalmer menurut Google Maps, 9 jam 30 menit. Jadi kami bakal menghabiskan malam pertama tidur di dalam mobil sewaan. Memasuki jalan tol di India itu seperti perjalanan ke Cikarang atau Pantura karena banyak banget truk tronton yang lewat dengan klakson teloletnya. Selama perjalanan, kami mencoba beristirahat, sampai pada akhirnya terbangun semua karena Pak Supir mulai menyetir keluar dari jalur.

Depan belakang bus tronton semua, dah kaya lagi mau ke Cikarang

Pukul 4 pagi, supir sudah mulai lelah dan mengantuk. Butuh waktu istirahat dan kami pun butuh ke toilet. Akhirnya berhentilah kami di tempat perisitirahatan supir-supir truk. Di tempat itu ada restoran, hotel melati, warung, toilet, dan ranjang anyaman untuk tidur para supir-supir.

Istirahat dulu guys

Pak supir kemudian mengambil selimut dari bagasi dan pergi untuk tidur sejenak di ranjang anyaman yang sudah tersedia. Kami? Kedinginan di dalam mobil hahaha. Sesekali keluar ke toilet sambil menggigil, lalu melihat sang penjaga warung sedang membuat chai. Chai adalah minuman teh rempah khas India.

Kami pun akhirnya turun dari mobil dan membeli segelas chai seharga Rs 10 (2 ribu rupiah!). Tersedia juga api unggun untuk menghangatkan badan, dibuat memang karena suhu udara sangat dingin sekali. Berkumpullah kami di depan api unggun sambil menghabiskan waktu menunggu Pak Supir bobo.

Tak lama kemudian, datanglah beberapa supir truk lainnya yang ikut beristirahat. Sambil mengelilingi api unggun, mereka pun memesan chai dan kami mulai berbaur bersama mereka.

Ngopi bareng supir-supir lainnya

Setelah satu jam lebih, bangun deh Pak supir. Langsung bergegas naik mobil karena perjalanan masih panjang. Matahari pun terbit pukul 7 pagi, menerangi perjalanan kami yang ternyata di tengah-tengah gurun pasir. Sepi sekali, tidak terlihat peradaban manusia. Sesekali melewati rumah yang jarak antar rumah lainnya jauh sekali. Kalau mau jajan ke warung pasti jauh amet yaa…

Kiri kanan, sepi. Hanya ada gurun

Semakin siang, semakin kelihatan binatang-binatang yang menyebrang jalan tol. Ada sapi, anjing, burung merak, dan kambing. Mobil kami kadang suka ngerem mendadak karena para binatang tersebut nyebrang suka-suka. Ada yang nyaris ketabrak, yang kaget semua orang di dalam mobil.

Bertemu sapi pertama di India
Istirahat lagi sambil mampir ke toilet

Pukul 12.30, akhirnya, kami telah tiba di kota Jaisalmer. Perjalanan yang seharusnya ditempuh 9 jam, malah menghabiskan waktu 12 jam lebih. Pak Supir hebat (walau nyetirnya horror), nyetir jauh banget dan kemungkinan bakal balik lagi ke Jaipur. Kami pun berpamitan dan menyelesaikan pembayaran.

Tibalah di Hostel Jaisalmer Crowd. Agenda selanjutnya adalah Desert Safari Trip yang akan mulai pada jam 2 siang. Benar-benar padat sekali jadwalnya, belum sempat rebahan dan cari makan siang udah harus siap-siap lagi. Mana kami semua kedinginan, belum sempat pula beli baju hangat.

Ya, begitulah cerita hari pertama penuh kesan. Selamat datang di Jaisalmer, mari kita lanjutkan cerita selengkapnya tentang kota Jaisalmer di sini 😁

Untuk melihat itinerary kami kemana aja selama di India, bisa baca di sini.

See you soon! Namaste!

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *